BOJONEGORO, Wartaku.id – Bayangkan sebuah kapal sepanjang tiga kali lapangan sepak bola berdiri kokoh di antara ombak biru perairan Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi salah satu pilar utama ketahanan energi Indonesia.
Kapal Alir Muat Terapung atau Floating Storage Offloading (FSO) itu bernama Gagak Rimang, yang menjadi bagian kunci dari produksi minyak Blok Cepu, dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), salah satu anak perusahaan ExxonMobil di Indonesia, sebagai operatornya.
Sejak produksi awal dari lapangan Banyu Urip dimulai pada 2008 melalui Early Production Facility (EPF) hingga mencapai produksi penuh di Central Processing Facility (CPF) pada akhir 2015, perjalanan ExxonMobil di Blok Cepu telah menjadi babak baru dalam industri hulu migas tanah air.
Kini, di tengah perayaan 79 tahun kemerdekaan Indonesia, EMCL sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk pemerintah Indonesia, mencatat pencapaian bersejarah: FSO Gagak Rimang berhasil mencapai lifting atau pengapalan minyak mentah keseribu kalinya, sebuah bukti dari komitmen tanpa henti ExxonMobil dalam membantu memenuhi kebutuhan energi nasional.
Seribu kali bukan angka yang sedikit untuk operasi skala besar berupa pengapalan minyak mentah. Prosesnya panjang, rumit, dan penuh risiko. Namun ExxonMobil membuktikan komitmennya dengan memastikan kegiatan operasi berlangsung aman, andal dan efisien.
Comment