BOJONEGORO – Suasana duka masih menyelimuti anak menantu dari keluarga korban jebakan listrik maut di desa Tambahrejo, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Anak menantu ini adalah Heni Ratnasari yang merupakan istri dari korban Jayadi, 32 tahun, warga setempat. Jayadi meninggal bersama kedua orang tuanya Parno 55 tahun dan Riswati 50 tahun, serta adiknya Arifin 21 tahun, di pematang sawah pada Senin lalu.
Istri korban, Heni Ratnasari, bersama dua orang buah hatinya Farhan Yasa Saputra dan Gradi Arkhan Riskyansah, nampak masih terlihat shock atas kejadian yang menimpa suami dan keluarganya, yang meninggal dalam waktu bersamaan di area persawahan akibat tersengat listrik tegangan tinggi yang digunakan untuk menjebak tikus sawah.
Isak tangis tak terbendung saat Bupati Bojonegoro beserta Kapolres dan Dandim Bojonegoro melakukan takziyah di rumah keluarga korban, selasa 13 Oktober 2020 malam. Rombongan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bojonegoro ini tak lain untuk memberikan semangat agar tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan.
Menyikapi kejadian tersebut, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awannah mengatakan, jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk melakukan himbauan agar petani tidak lagi menggunakan listrik untuk membasmi hama.
“Melalui kelompok tani, kami akan mengajak petani untuk menggunakan cara aman membasmi hama. Termasuk surat edaran melalui Kepala Desa untuk disebarkan ke petani agar membasmi hama dengan cara yang lebih aman,” kata Bupati Anna.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat orang dalam satu keluarga diantaranya, pasangan suami istri Parno 55 tahun dan Riswati 50 tahun, serta kedua anaknya Jayadi 32 tahun dan Arifin 21 tahun, meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik jebakan tikus milik tetangganya, saat mengaliri tanaman di sawahnya. Kepergian satu keluarga secara mendadak ini menyisakan duka yang mendalam, terutama bagi kerabat maupun para tetangga korban. (Aha/Red)
Comment