Rumah Burung Hantu Dianggap Petani Belum Efektif Basmi Tikus.

BOJONEGORO – Hingga saat ini Dinas Pertanian sudah memberikan hibah rumah Burung hantu sebanyak kurang lebih 302 unit, yang diberikan kepada beberapa desa. Rumah burung hantu tersebut kemudian dipasang di area persawahan, tujuannya untuk menghalau hama tikus. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Disperta), Helmy Elizabeth saat ditemui tim wartaku.id, kamis 15 Oktober 2020.

Selain itu Dinas Pertanian juga telah membantu petani dalam membasmi hama dengan alat pengasapan dengan rodentisida. Program Disperta dengan diberikan bantuan hibah rumah burung hantu sebagai pengendali hama secara alami.

“Tapi masih banyak petani yang menggunakan jebakan tikus beraliran listrik, karena lebih cepat membunuh tikus daripada menggunakan rodentisida,” Tegasnya.

Pihak Disperta Pemkab Bojonegoro juga terus menghimbau agar petani tidak lagi menggunakan jebakan listrik. “Kami menghimbau kepada para petani dan penyuluhan pertanian lapangan (PPL) se-Kabupaten Bojonegoro untuk bekerja sama untuk tidak lagi menggunakan jebakan tikus beraliran listrik,” pungkas Helmy Elizabeth.

Disperta juga berharap, agar masyarakat ikut serta dalam menjaga populasi burung hantu agar dapat berkembang biak dengan baik. “Sehingga dapat membantu petani membasmi hama tikus,” tambahnya.

Program bantuan hibah dari Dinas Pertanian berupa rumah burung hantu guna membasmi hama tikus secara alami sudah dilaksanakan sejak tahun 2014. Namun menurut petani, program tersebut dianggap belum efektif membasmi hama tikus yang selalu merugikan petani.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan rumah burung hantu ini dianggap kurang efektif, yaitu populasi burung hantu sendiri yang sangat minim, perburuan liar, sehingga banyak rumah yang disediakan kosong tanpa penghuni.

Salah satu petani di Desa Tulungrejo Kecamatan Sumberrejo, Mujiono mengaku, jika rumah burung hantu banyak yang kosong. “Rumahnya banyak yang kosong karena burung hantu juga sangat jarang saat ini,” terangnya.

Karena dianggap kurang efektif, masih ada petani yang nekat menghalau hama tikus dengan menggunakan jebakan listrik. Namun naas, jebakan listrik maut telah merenggut nyawa empat orang dalam satu keluarga di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, pada senin lalu. (Suk/Aha/Red)

Comment