BOJONEGORO – Untuk meningkatkan pengelolaan dan pelayanan air bersih, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas PU SDA menggelar seminar tata kelola air dan Daerah Aliran Sungai (DAS), untuk rumah tangga, industri, pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Kegiatan yang dirangkai dengan Penandatanganan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gongseng ini, bertempat di Aula Gedung Angling Dharma Pemkab Bojonegoro, Jumat 23 Oktober 2020. Rencananya, tahun 2021 Bendungan Gongseng sudah resmi beroperasi.
Kegiatan ini dilatarbelakangi beberapa permasalahan pokok yang dihadapi Kabupaten Bojonegoro. Antara lain : tingkat pelayanan dan pengelolaan air bersih yang perlu ditingkatkan.
Selain itu, kualitas dan kwantitas yang sangat fluktuatif pada musim hujan maupun kemarau. Serta, teknologi yang digunakan untuk proses pengolahan, mengingat kualitas air baku yang cenderung makin menurun, hingga dilakukakan upaya eksplorasi untuk menemukan sumber mata air yang baru.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sebagai nara sumber, Kepala BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Bengawan Solo Agus Rudyanto, Kepala Bakorwil Bojonegoro Dyah Ayu Ermawati, Forkopimda, Sekda Nurul Azizah, Dirut Perhutani Bojonegoro, Dirut PDAM Bojonegoro, Kepala OPD, Camat, Kades, NGO, dan Kelompok Hippam.
Kepala BBWS Bengawan Solo, Agus Rudyanto menyampaikan, di tahun 2020 ini Kabupaten Bojonegoro terdapat 32 lokasi yang mendapatkan bantuan program Pelaksanaan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), diantara Kabupaten di hilir Sungai Bengawan Solo Bojonegoro yang paling banyak mendapatkan bantuan.
“Tentunya berkat koordinasi serta komunikasi yang terjalin baik antara Pemkab Bojonegoro dengan BBWS Bengawan Solo,” kata Agus Rudyanto.
Lebih lanjut, Bendungan Gongseng yang berada di Kecamatan Temayang dibangun pada tahun 2014, dan progress pembangunan sekarang ini sudah hampir selesai, sehingga nanti di bulan Mei-Juni 2021 bisa dilakukan pengisian, dan rencananya nanti pada bulan Desember 2021 bisa diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Perlu diketahui, Bendungan Gongseng ini bisa menampung volume hingga 22 juta meter³ air dengan tinggi 34 meter, serta bisa mengairi lahan pertanian seluas 6200 hektare. Selain nantinya berfungsi sebagai pasokan air lahan pertanian, juga bisa sebagai wisata di Bojonegoro.
Terealisasinya percepatan pembangunan Bendungan Gongseng ini menurut Bupati Anna Mu’awanah bukan karena faktor anggaran, namun soal koordinasi dan komunikasi yang intens dari berbagai pihak.
“Karena komitmen dan koordinasi yang baik, akhirnya pembangunan Bendungan Gongseng bisa terwujud sekarang ini,” kata Bupati Anna.
Lanjut Bupati, apa yang menjadi program ini sungguh-sungguh diharapkan. Karena dengan adanya Bendungan Gongseng ini, bisa mengaliri area persawahan warga yang tidak dialiri dari waduk pacal dan Bengawan Solo. Bupati juga merespon, di tahun 2021 ke depan selain adanya Bendungan Gongseng (primer), juga adanya saluran sekunder dan tersier sehingga nyambung.
“Kita harus optimis kalau bulan Mei-Juni sudah diisi pelan-pelan nanti sudah bisa digunakan untuk mengairi lahan yang jauh dari Bengawan Solo dan Waduk Pacal,” ungkap Bupati.
Dengan adanya Bendungan Gongseng ini, diharapkan petani yang tadinya setahun tanam 2 kali, bisa bertambah menjadi tanam sebanyak tiga kali. Usai sambutan Bupati, acara dilanjutkan dengan penanda tanganan Rencana Tindak Darurat (RTD) Bendungan Gongseng. (Aha/Red)
Comment