BOJONEGORO, Wartaku.Id – Setelah tiba di Indonesia, vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca mulai didistribusikan di enam provinsi termasuk Jawa Timur dengan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alallah sebagai penerima pertama suntikan vaksin yang dilakukan pada senin, 22/03/2021 dan dihadiri presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang bertempat di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo.
Sementara itu, vaksin Covid-19 yang berasal dari Ingris tersebut belum sampai di Bojonegoro, sehingga sampai saat ini vaksinasi di Bojonegoro masih menggunakan jenis Sinovac.
“Vaksin AstraZenaca belum sampai di Bojonegoro, kami juga masih menunggu juknis dari pusat, “ungkap Kasi pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan (dinkes) Bojonegoro, dr. Whenny Dyah Prajanti.
Sementara itu, Dr. Whenny juga menjelaskan bahwa penyuntikan vaksin AstraZenaca tidak jauh berbeda dengan vaksin jenis Sinovac, yaitu dua kali penyuntikan, namun jika interval atau jarak penyuntikan pertama dan kedua vaksin Sinovac adalah dua minggu, berbeda dengan vaksin jenis AztraZenaca yang membutuhkan jarak penyuntikan pertama dan kedua minimal 28 hari atau 4 minggu.
“Interval vaksin AstraZenaca 4 hingga 12 minggu, untuk rekomendasinya 8 hingga 12 minggu tapi juknis pasti belum ditentukan, intinya penyuntikan boleh dilakukan lebih dari 4 minggu tapi tidak boleh kurang dari itu, “jelasnya.
Pihaknya juga menjelaskan dua vaksin tersebut memiliki efek samping dan fungsi yang sama yaitu untuk meningkatkan respon tubuh dalam pembentukan imunitas.
“Efek sampingnya sama yaitu lelah, pusing, nyri otot dan sebagainya, “imbuhnya.
Lanjut Dr. Whenny, prinsip vaksinasi tidak hanya dari satu perusahaan akan tapi dari beberapa perusahaan dengan berbagai merek agar mencukupi kebutuhan, apabila berpatokan pada vaksin Sinovac saja yang perusahaanya berada di cina dan biofarma maka kecepatanya tidak akan mencukupi untuk kebutuhan penduduk di seluruh Indonesia.
“Karena dulu yang diproduksi Sinovac dulu jadi yang di pakai dan kita terima Sinovac, bisa jadi nanti jenis AstraZenaca, Sinovac ada juga jenis Moderna diproduksi bersamaan dan datang bersama, “tuturnya.
Namun penyuntukan vaksinasi pertama dan kedua harus satu jenis vaksin, jika yang penyuntikan pertama jenis Sinovac maka penyuntikan ke dua juga Sinovac dan hal tersebut juga berlaku bagi jenis vaksin lain.
Baca Juga : https://wartaku.id/kesehatan/pengiriman-vaksin-tahap-2-bojonegoro-masih-diperuntukkan-bagi-nakes/
“Ditekankan kembali kepada masyarakat meskipun sudah melakukan vaksinasi, harus tetap menjaga protokol kesehatan, karena vaksin tidak menjamin kita bebas tertular dari virus Covid-19 akan tetapi dapat meminimalisir gejala yang dialami,”pungkasnya. (Mil/Red)
Comment