BOJONEGORO, Wartaku.Id – Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang dilakukan menjelang bulan suci ramadhan maupun di akhir ramadhan atau menjelang hari raya idul fitri, biasanya masyarakat islam akan menaburkan bunga sekaligus membacakan doa di atas kuburan keluarganya yang sudah meninggal.
Hal tersebut tentu menjadi ladang penghasilan bagi penjual bunga tabur yang beberapa waktu terakhir mulai terlihat menjamur di sepanjang protokol jalan kota Bojonegoro.
Bunga yang dijual merupakan bunga tabur atau kembang telon yang berisi dari tiga jenis bunga, yaitu bunga kantil kenanga dan mawar yang dirangkai menjadi satu.
“Dirangkai jadi satu bungakantil, kenanga dan mawar diatasnya, “ungkap Wagirah salah satu pedagang kembang telon musiman.
Wagirah juga menyebutkan harga satu rangkaian bunga tersebut yaitu Rp. 5.000,-. Sedangkan warga Dander yang biasanya menjual jamu tersebut mengaku sudah berjualan dari satu minggu yang lalu.
“Biasanya saya jualan jamu, karena ini mau puasa banyak yang ziarah jadi saya jualan bunga, “jelasnya.
Tengkulak di pasar kota Bojonegoro, Wagirah mengaku selama berjualan belum banyak mendapat keuntungan, bahkan sering kali bunga yang Ia jual layu dan kering akibat terik matahari, sehingga tidak dapat dijual kembali.
“Masih belum banyak penjualanya, bunganya sendiri mudah layu dan kering jadi harus di siram air meskipun begitu kalau sudah sore dan bunganya masih banyak tidak bisa digunakan karena sudah rusak, “imbuhnya. (Mil/Red)
Baca Juga :
Comment