BOJONEGORO – Jembatan Glendeng yang tepatnya terletak di desa Simo, Kecamatan Soko mengalami kerusakan. Kerusakan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dengan Kabupaten Tuban tersebut dikarenakan longsornya tembok penahan jembatan sisi utara.
Kondisi tersebut sangat membahayakan bagi pengendara yang melintas di atas jembatan. Akibatnya, akses pengendara roda empat ditutup sementara sejak selasa 3 November 2020 pagi. Kendaraan roda empat harus memutar arah untuk mencari alternatif jalan lain. Sedangkan untuk roda dua masih bisa melewati jembatan dengan hati-hati.
Kasat Lantas Polres Bojonegoro, AKP Heru menyatakan, bahwa akan dilakukan penutupan total pada Selasa pukul 18.00 WIB nanti. Hari ini masih dibuka dengan tujuan memberikan kesempatan untuk PU Provinsi melakukan penelitian terhadap kerusakan jembatan.
“Arus lalu lintas dari Bojonegoro kita alihkan ke TGP, Kaliketek, baru Tuban, begitupun sebaliknya,” kata AKP Heru di lokasi.
Semenyara, menurut Kasi Pelayanan Desa Simo, Kecamatan Soko, Syaifullah mengatakan, jika penutupan untuk pengendara roda empat sudah dilakukan dari sekitar jam 9 pagi.
“Sebenarnya retak sudah cukup lama, dan sudah saya laporkan dari bulan agustus. Namun parahnya baru ini,” katanya.
Syaifullah juga menjelaskan kerusakan jembatan tersebut juga diperparah dengan derasnya curah hujan beberapa minguu terakhir, dan mengakibatkan debit air Sungai Bengawan Solo di bawah jembatan naik. “Tergerus air hujan juga beberapa minggu terakhir jadi semakin parah,” tambahnya.
Salah seorang warga Simo, Sutiah juga menyatakan kekhawatiran terkait rusaknya jembatan. Ia khawatir jika akan menghambat aktifitas sehari-hari. Hal itu disebabkan sebagian besar pengguna jembatan adalah warga yang pekerjaanya di Bojonegoro atau sebaliknya.
“Kalo jembatannya rusak ya harus muter lumayan jauh. Semoga segera diperbaiki,” ungkapnya. (Mil/Aha/red)
Comment