BOJONEGORO – Sebagai upaya mengurangi dampak sosial ekonomi akibat pandemi virus Corona atau Covid – 19, Pemkab Bojonegoro akan memberikan bantuan bagi para pedagang kantin dan pedagang kecil yang berjualan di sekitar sekolah. Sebab selama ini mereka tidak dapat mengais rezeki akibat para siswa belajar di rumah.
Selain itu, bantuan juga akan diberikan kepada warga miskin yang tidak menerima program bantuan pangan nonton tunai (BPNT) maupun BPNT Daerah.
“Kita mengambil kebijakan ini sebagai solusi bagi para pedagang dan rakyat kecil akibat dampak covid-19,” tegas Bupati Bojonegoro Hj Anna Mu’awanah, Rabu (1/4/2020).
Dijelaskan, untuk merealisasikan program ini Pemkab menyiapkan anggaran sebesar Rp 38,648 miliar.
“Bantuan ini untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat yang terdampak Covid – 19,” tandasnya Bu Anna sapaan akrab Bupati Bojonegoro.
Selain itu lanjut Bu Anna, dengan bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi bagi 5.520 pedagang kantin dan yang berjualan di sekolah.
“Saat ini mereka tidak bisa berjualan karena, sekolah diberlakukan untuk belajar dirumah mencegah penyebaran Covid – 19,” tuturnya.
Sedangkan ada 96 ribu warga miskin yang belum tercover BPNT atau BPNTD juga akan mendapatkan bantuan.
“Sekali lagi perlu kita tegaskan bahwa yang dapat bantuan atas dampak covid-19 ini yaitu pedagang kantin dan yang tidak dapat BPNT atau BPNTD,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, M. Arwan menyatakan, untuk warga miskin non penerima BPNT/BPNTD yaitu sejumlah 96 ribu KK.
“Mereka akan menerima bantuan sembako senilai Rp 400 ribu yang akan disalurkan 4 tahap, per tahap senilai Rp 100 ribu.
Sedangkan untuk pedagang kantin dan yang berjualan di sekolah sejumlah 5.520 orang akan menerima sembako senilai Rp 150 ribu,” ujarnya. (Sumber: kanalbojonegoro.com)
Comment