BOJONEGORO, Wartaku.Id – Pelaksanaan vaksinasi di bulan ramadhan masih akan terus dilajukan, sementara itu untuk waktu pelaksanaan dinas kesehatan (Dinkes) Bojonegoro masih akan melihat antusiasme dari masyarakat.
Dr. Whenny Dyah Prajanti selaku Kasi pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi di bulan ramadhan masih akan terus di gencarkan bagi masyarakat, terlebih dari Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) wilayah Bojonegoro juga sudah mengeluarkan fatwa bahwa pelaksanaan vaksinasi tidak membatalkan puasa.
“Masih di lakukan seperti biasa di fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada di Bojonegoro, “ungkapnya.
Sementara itu untuk pelaksanaan vaksinasi di malam hari, saat di konfirmasi, dr. Whenny juga mengungkapkan bahwa pihaknya masih melihat efektifitas vaksinasi sendiri dan akan melakukan percobaan vaksinasi di pagi hari untuk melihat antusiasme dari masyarakat sendiri.
“Kalau pelaksanaan pagi memungkinkan tidak efektif maka akan kita laksanakan di malam hari, “ungkapnya.
Pihaknya juga mempertimbangkan malam hari yang menjadi waktu masyarakat beribadah sehingga dikhawatirkan banyak masyarakat yang tidak datang. Selain itu juga mempertimbangkan efektifitas dari tenaga kesehatan yang tentunya sudah melakukan kegiatan di siang hari.
“Jika malam hari di bulan ramadhan itu kan menjadi ajang masyarakat beribadah, selain itu tenaga kesehatan juga perlu istirahat karena siang tentunya sudah full dengan kegiatan, jadi kita juga mempertimbangkan hal tersebut,”jelas Dr. Whenny.
Dari januari hingga saat ini 46.315 dosis sudah disuntikan, dan sebanyak 26.475 orang sudah mendapatkan suntik vaksin dan sebagian masih proses penyuntikan dosis ke dua.
Sementara itu Dr. Whenny juga menghimbau dan berpesan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M, karena meskipun sudah disuntik vaksin tetap mungkinan tertular Covid-19 dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala.
Baca Juga : https://wartaku.id/kesehatan/vaksin-di-bulan-ramadhan-tidak-membatalkan-puasa/
“Yang berbahaya adalah dapat menularkan kepada masyarakat yang belum ter vaksin,”pungkasnya. (Mil/Red)
Comment