BOJONEGORO – Setiap daerah memiliki potensi tempat wisata. Sama halnya dengan Desa Semawot, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, yang telah resmi membuka kembali Pasar Wisata Semawot dengan suasana baru. Pasar wisata ini tepatnya terletak di Wisata Blok M Semawot.
Launching pasar desa ini dilaksanakan pada Minggu, 13 September 2020. Kegiatan ini dihadiri oleh pemerintah desa dan warga sekitar. Serta pengunjung dari desa tetangga yang datang untuk mampir dan juga berwisata.
Pasar Wisata Semawot memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Ada berbagai jenis kuliner tradisional khas Desa Semawot yang disuguhkan. Seperti nasi buwuhan, nasi pecel, nasi jrintil, nasi jagung, nasi tiwul, serta berbagai kuliner unik lainnya.
Tak hanya bisa menikmati kuliner saja, pengunjung juga dapat menikmati berbagai wahana yang tersedia. Seperti wahana perahu cinta dan kereta mini yang mengelingi desa. Pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp. 4.000 saja untuk menikmati wahana.
Kepala Desa Semawot, Mujianto menyampaikan, dengan adanya pasar wisata semawot ini tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Sementara, dengan penambahan kuliner tradisional dalam wisata ini akan menambah antusias pengunjung.
“Kalau dilihat, dengan hanya ada perahu dan kereta pengunjung kurang antusias. Maka dari itu ditambah dengan adanya berbagai kuliner khas desa Semawot yang bisa dicicipi pengunjung”, ungkap Mujianto.
Ia juga menambahkan, jika pengunjung yang datang harus terkesan. Sehingga untuk kedepannya wisata ini akan terus dikembangkan. Seperti penambahan taman untuk lebih menarik wisatawan.
Sementara itu, salah satu penggiat pasar wisata Semawot, Ridwan menyampaikan, bahwa ia tidak menyangka dengan banyaknya masyarakat yang menyambut baik launching pasar desa Semawot ini. “Alhamdulillah antusias warga sangatlah bagus. Kita kedatangan pengunjung dari desa tetangga juga,” ucap Ridwan saat ditemui di lokasi.
Salah satu pedagang makanan tradisional di pasar Desa Semawot, Indah mengatakan, jika ia sangat merasa senang bisa mendapatkan tempat untuk berjualan di lokasi ini. “Sebelumnya saya hanya jualan secara online. Tapi sekarang sudah bisa membuka lapak,” tuturnya.
Kegembiraan juga diungkapkan oleh salah satu pengunjung, Fikri. Setelah puas menikmati kuliner tradisional, ia mencoba menaiki perahu cinta. “Puas banget. Hanya Rp 4.000 saya bisa menikmati keindahan alam desa, dengan naik perahu menyusuri sungai,” katanya. (Dwi/Ayu/Red)
Comment