BOJONEGORO – Alokasi Dana Desa untuk desa di wilayah Kecamatan Gayam sudah diketahui besarannya, hal ini berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2020 tentang Rincian Dana Desa Tahun 2020. Data ini bersumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bojonegoro.
Sebagaimana disebutkan dalam Perbup tersebut, rata-rata untuk desa disekitar Blok Cepu mendapatkan alokasi Dana Desa yang bersumber dari APBN antara Rp. 700.000.000 juta – Rp. 900.000.000 juta. Untuk Desa yang mendapatkan dana terbesar adalah desa Beged Rp. 971.882.000 juta, sedangkan yang terendah adalah desa Brabowan sebesar Rp. 742,598,000.
Mekanisme pencairan sendiri untuk tahun 2020 ini, Dana Desa akan langsung ditransfer ke rekening milik desa, hal ini dilakukan untuk memangkas birokrasi dan menjamin kecepatan dan akurasi Dana Desa yang akan diterima oleh Pemerintah Desa.
Sebagaimana dikutip dari kompas. com (17 /02/2020) Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa “Untuk peruntukannya sendiri, Dana Desa tahun 2020 ini di fokuskan pada bidang padat karya dimana dalam program ini akan banyak menyerap tenaga kerja dipedesaan. Sehingga otomatis akan menjaga perputaran uang di desa dan juga menjaga daya beli masyarakat desa”.
Dana Desa juga diarahkan pada sektor produktif, seperti pengolahan pasca panen, industri kecil pedesaan, budi daya perikanan, desa wisata dan lain-lain yang kesemuanya akan berguna meningkatkan ketahanan perekonomian di pedesaan” lanjutnya.
Kepala Desa Mojodelik Kecamatan Gayam Hj. Yuntik Rahayu, menyampaikan dengan gamblang bahwa untuk Dana Desa Tahun 2020 diprioritaskan pada program padat karya, pendidikan, kesehatan infrastruktur, olahraga dan desa wisata.
“Untuk Desa Mojodelik, Dana Desa Tahun 2020 dialokasikan pada sektor pendidikan yang meliputi support operasional lembaga PAUD, TK, KB dan TPQ. Disektor Kesehatan meliputi kegiatan posyandu, operasional kader stunting dan jumantik serta perbaikan atap polindes. Disektor Infrastruktur untuk pembangunan TPT dan Pavingisasi Jalan tembus serta pengerasan jalan Tani. dan disektor Olahraga digunakan untuk fasilitas pengembangan Sekolah Sepak Bola (SSB) dan yang terakhir adalah untuk pengembangan wisata desa, yaitu Sendang Lego”, pungkasnya. (Hm/Red)
Comment