BOJONEGORO, Wartaku.Id – Soekarwo selaku Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia (Watimpres RI) beserta jajaran dan tim peneliti melakukan kunjungan kerja kajian literasi informasi tepatnya di desa Prayungan, Kecamatan Sumberjo, Kabupaten Bojonegoro pada Kamis,25/03/2021.
Soekarwo yang yang akrab disapa Pak De Karwo tersebut mengungkapkan bahwa tujuan kedatanganya bersama Watimpres RI adalah untuk belajar dan ingin tahu siapa yang telah berhasil menularkan virus kebaikan di Bojonegoro, yang sudah berhasil menggunakan konsep market place.
“Ingin belajar yang baik-baik , nanti kita cek siapa sebetulnya kepala desanya atau anak-anak mudanya yang baik-baik,”ungkapnnya.
Pak De juga menjeaskan bahwa penggunaan seluler di Indonesia mencapai 338 juta, yaitu 124% dari jumlah penduduk pada tahun 2020 yaitu sebanyak 270 juta. Sementara tulang punggung Indonesia didapatkan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebanyak 60,4 % dengan jumlah UMKM Indonesia sebanyak 64,2 juta, namun ketika dilanda pandemi Covid-19 jumlah orang miskin lama dan orang miskin baru banyak sekali.
“Itu artinya kita harus memberikan perhatian disitu,”jelasnya.
Dari jumlah 64,2 juta yang menggunakan online seperti pak Imam Rofi’I (Lurah desa Prayungan) itu jumlahnya hanya 8 juta lebih atau 13,4%. Artikan bahwa saat ini perlu berdamai dengan digital, sementara desa Prayungan yang merupakan paling lengkap kemudian menggunakan digital untuk non pelayanan publik pemerintah. Sementara dari penelitian Jawa Timur melayani perijinan tapi yang urusan non perijinan klompok-kelompok rumah tangga atau urusan privat seperti ini belum ada standartnya.
“Programnya pemerintah sendiri membangun dari pinggiran, Base Transceiver Station (BTS) itu tidak bisa di angkat nah saya mengusulkan kepada ibu Bupati yaitu untuk membuat konsep ciberoptik,”ungkapnya.
Diakhir sambutanya, Pak De Karwo menjelaskan bahwa jika pak camat nmengurus perijinan, sedangkan pak Imam menyebarkan konsep bagaimana penggunaan market place dan aplikasinya ke kelurahan lain se kecamatan, untuk itu pihaknya ingin belajar siapa yang menjadi bibit virus penularan kebaikan.
“Jadi itu maksudnya kita ingin tahu kalau bahasa Bojonegoronya siapa bibitnya yang matoh menularkan virus kebaikan,”ungkap Pak De.
Sedangkan, Bupati Anna Muawanah menuturkan semenjak tahun 2020 sudah meminta ke kementrerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Menpan Rb), sistem pemerintah berbasis elektronik (SPBE) itu bisa terlaksana dengan baik selain sarana prasarana yaitu infrastruktur sumberdya manusia yaitu kesiapan sumber daya manusia.
“Maka mindset saat recruitment calon pegawai negeri sipil (CPNS) termasuk pegawai pemerintan dengan perjanjian kerja (PPPK) tentunya ada lokasi khusus terhadap penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai keahlian IT,” tututr Bupati.
Bupati juga melaporkan Pemkab Bojonegoro sendiri sudah mengusulkan 1000 CPNS, diantaranya 145 adalah yang mempunyai keahlian IT kemudian beberapa desa yang ada di Bojonegoro termasuk Prayungan sudah mengelola sistem data berbasis IT dengan baik. Selain IT pihaknya juga mengejar beberapa infrastruktur yang ada di Bojonegoeo yang menurut data itu sepanjang 843 kilo meter jalan rusak dan rusak parah dan sudah menyelesaikan 642 kilometer dalam waktu 2 tahun.
“Tahun 2021 ini nanti tanggal 9 april akan grown breaking jembatan Kanor ke Rengel, dengan forum ini juga kami menggundang lebih awal pak de untuk rawuh dalam peresmian,”Pungkas Bupati. (Mil/Red)
Comment