BOJONEGORO, Wartaku.id – Resmi di buka jembatan Glendeng penghubung desa Simo, Kecamatan Soko Kabupaten Tuban dengan desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro resmi di buka pada hari ini Kamis, 1 Februari 2024. Jembatan tersebut resmi di buka oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban dan Forum Komunikasi Lalulintas Kabupaten Tuban dan Bojonegoro.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Tuban, Agung Supriyadi, mengungkapkan bahwa pada hari ini jembatan di buka untuk umum, dan sudah bisa di lewati untuk kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
“Sesuai kesepakatan kami semua yang ada di sini, pada ahri ini sekitar pukul 10.15 WIB, jembatan Glendeng dinyatakan terbuka untuk umum dengan persyaratan nanti menyesuaikan dengan kelas jalan dan persyaratan dari Dinas Perhubungan dan lalulintas,” Ungkapnya.
Pihaknya juga menuturkan dibukanya jembatan yang melintang di sungai terpanjang pulau Jawa tersebut dapan mendekatkan ke dua wilayah Kabupaten, sehingga akses vital tersebut dapat memperlancar roda perekonomian masyarakat.
“Semoga jalur distribusi barang bisa lancar sehingga mendapatkan efek yang luar biasa, ” Lanjutkan.
Perbaikan jembatan sepanjang 300 meter tersebut menelan anggaran sebesar 20,8 milyar, dan dapat di selesaikan tepat waktu. Sedangkan berdasarkan konstruksi bangunan, jembatan tersebut dapat bertahan hingga 50 tahun.
Jembatan Glendeng tersebut merupakan kelas jalan 3, atau akses jalan yang hanya dapat di lewati oleh kendaraan dengan berat maksimal 8 ton dan tinggi 2,8 meter.
Sehingga dalam pengoperasian jembatan kali ini juga di pasang portal permanen untuk membatasi kendaraan besar dengan muatan lebih dari ketentuan.
Sementara, pembukaan jembatan disambut antusias oleh warga sekitar bahkan untuk mewujudkan rasa syukur dengan momen yang di tunggu-tunggu tersebut, masyarakat sekitar menggelar kepungan di atas jembatan pada malam sebelum pembukaan tepatnya pada Rabu, 31/01/2024.
Tidak hanya itu, masyarakat juga memberi julukan jembatan tersebut dengan sebutan jembatan ‘SINGGEL’ atau jika diartikan Simo Glendeng. Merespon hal tersebut, Agung selalu dinas terkait menuturkan untuk sebutan tersebut bukan menjadi masalah, akan tetapi dalam arsip untuk mengganti nama perlu tindak lanjut. (Mil/Red)
Comment