Bojonegoro, wartaku.id – Anggota Paguyuban Kartini Mandiri di wilayah operasi minyak dan gas bumi (Migas) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, betul-betul bisa mandiri berkat dukungan penuh dari Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL). Operator Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu.
Pasalnya Paguyuban ini bisa dapat untung jutaan rupiah per bulan karena membuat berbagai produk olahan camilan yang di jual di beberapa toko dan supermarket.
Ketua Paguyuban Kartini Mandiri, Yeni Supriyati menyampaikan jika ia tergabung di Industri Kecil Menengah (IKM) bersama 100 anggota yang berasal dari 22 Desa dan 7 Kecamatan di Bojonegoro.
“Sejak bergabung ke UMKM binaan EMCL, Alhamdulillah kini penghasilan kami makin meningkat. Keuangan keluarga kami sangat terbantu,” kata Ketua Paguyuban Kartini Mandiri, Yeni Supriyati, saat Talk Show bersama EMCL dan Media dengan tema Konten Kreatif dan Dukung UMKM Naik Kelas, Selasa, (26/03/2024).
Ia bergabung dalam Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) UMKM binaan EMCL sejak tahun 2018. Awalnya perempuan ini mengikuti program Ibu Inspirasi Bojonegoro. Setelah mampu menyelesaikan program binaan itu, para peserta kemudian membentuk paguyuban hingga sekarang.
Untuk pemasaran EMCL memberikan pembinaan pada para peserta program sampai tingkatan mandiri. Seluruh anggota yang berasal dari binaan EMCL produknya berhasil tembus ke supermarket, seperti Bravo dan KDS.
“Untuk omset per bulannya sekitar Rp. 7.000.000 sampai Rp. 8.000.000”. ujar Mbak Yeni
“Kami tidak hanya menjual produk jadi, tapi dari menolah bahan baku atau produsi, pengemasan dan pemasaran kita lakukan sendiri”, tambahnya.
Beberapa produk yang kami hasilkan yaitu produk makanan ringan seperti, keripik tempe, keripik singkong, emping girut ada juga produk premium yaitu keripik ikan dan lain-lain.
Sebagai tambahan informasi, bahwa Yeni dan para peserta program Ibu Inspirasi yang dimulai sejak 2016 kemudian berinisiatif membentuk Paguyuban Kartini Mandiri yang akhirnya sukses membina ratusan IKM.
Meskipun telah mampu mandiri, dan memiliki jaringan pasar, dukungan EMCL masih berlanjut sampai sekarang.
“Saya sangat berterima kasih kepada EMCL yang telah mensuport kami dari mulai pembinaan dan pelatihan serta pemasaran, dan kami juga di bantu beberapa peralatan untuk produksi yang nilainya sekitar Rp 200.000.000,” pungkas Yeni. (Red)
Comment