Keuntungan Berkurang, Pedagang Kaki Lima Pasrah.

BOJONEGORO, Wartaku.Id – Kenaikan harga cabai yang semakin mahal berpengaruh besar terhadap pedagang kaki lima, ditambah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai hal tersebut menyebabkan keuntungan menurun.

Pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia satu tahun lalu berpengaruh banyak terutama bagi pedagang kaki lima yang mengeluhkan berkurangnya pembeli dan pendapatan. Hal tersebut diperparah dengan harga cabai yang tidak stabil, terhitung dari awal tahun hingga saat ini harga cabai terus mengalami kenaikan mencapai Rp 120 ribu per kilogram.

Ahmad, salah satu pedagang pecel lele mengungkapkan pembeli menurun drastis dibandingkan dengan sebelum adanya Covid-19, hal tersebut disebabkan masyarakat yang takut keluar rumah terlebih di malam hari.

Keuntungan Berkurang Pedagang Kaki Lima Pasrah 2

“Banyak masyarakat yang takut keluar malam karena ada tes swab mendadak juga di tempat keramaian, “ungkapnya.

Sementara itu, pihaknya mengaku tidak melakukan inisiatif untuk mengurangi penggunaan cabai, hal tersebut dilakukan untuk menjaga cita rasa dari sambal buatanya dan agar tidak mengecewakan pelanggan. Sebagai konsekuensi, Ia harus rela mengurangi pendapatanya untuk membeli cabai.

“Takaran bumbunya tetap, karena kalau dikurangi pelangan kecewa, jadi kita mengurangi penghasilan saja. Ibarat biasanya dapat Rp 50 ribu kita harus mengurangi Rp 25 ribu untuk tambahan beli cabai, “jelasnya.

Penjual asal Soko ini juga menambahkan setiap harinya menghabiskan ½ kilogram cabai untuk membuat sambal sedangkan keuntungan yang didapat kurang lebih Rp 100 ribu rupiah per hari. Keuntungan tersebut merupakan 50% dari keuntungan sebelum adanya Covid-19.

“Setiap hari mengolah ½ Kilogram cabai, tapi tidak setiap hari habis tergantung ramai tidaknya pembeli, itu kalau sebelum Covid-19 penghasilan Rp 200 ribu tapi sekarang dapat Rp 100 ribu”imbuhnya.

Buka dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, Ahmad dn istrinya mengaku tidak dapat berbuat banyak dan hanya bisa pasrah dengan harapan kehidupan dapat kembali normal.

Comment