Zarah Ke Makan Raden Ayu Djamus, Mas Teguh Generasi Muda Jangan Lupa Sejarah

Bojonegoro, wartaku.id – Mengawali rangkaian perdana Kampanye,Calon bupati Mas teguh yang Di usung PDI perjuangan ini berkesempatan Ke wilayah desa dander kecamatan dander kabupaten Bojonegoro.

Desa Bedander asal mula desa Dander,merupakan Wilayah yang mengandung makna sejarah besar dikota bojonegoro,selain itu wilayah yang dikenal sebagai tempat hutan jati ini,merupakan daerah yang berpotensi dengan sumber daya alam yang luar biasa.

Kunjungan Mas Teguh di awali dengan mengunjungi salah satu makam yang di tuakan di daerah dander yakni makam Raden Ayu Djamus,singkat cerita Raden Ayu Djamus, Dari cerita yang berkembang dia adalah istri Ronggo Djumeno alias Pangeran Timoer, pendiri Kabupaten Madiun. Selain Raden ayu Djamus, di situ terdapat satu makam lagi yang diyakini sebagai Mangkuwilogo, seorang Tumenggung pengikut Djamus, Pangeran Timoer adalah anak bungsu Trenggono, penguasa Demak ketiga. Dia menjadi Adipati Madiun yang kala itu masih bernama Purabaya, wilayahnya luas termasuk Bojonegoro berada di bawahnya. Dia Adipati yang sangat disegani,rangkaian cerita Raden ayu djamus merupakan Menantu sultam trenggono dan mertua sutawijaya,yang Hijrah ke Bojonegoro.

Bermaksud menghormati wilayah dander,Calon bupati mas Teguh berniatan mengawali kunjungan ke daerah dander dengan Ziarah ke Makam leluhur yang telah berjasa besar dalam perjuangannya yaitu ke makam Raden ayu djamus bersama Warga setempat untuk Berdo’a,tahlil.

Disinilah satu pesan penuh Makna yang di sampaikan mas teguh bahwa kita jangan sampai lupa tentang sejarah,sehingga dengan sejarah budaya kita akan membawa peradaban yang lebih tinggi karena budaya kita sebagai orang jawa adalah cerminan watak dan kepribadian kita.

“Dengan menghormati leluhur khususnya berdo’a di raden Ayu Jamus di dander ini sekaligus berpesan agar kita tidak lupa akan sejarah,kita uri uri,budayakan kepada keluarga,masyarakat,adanya beliau jasa jasa beliau untuk wilayah dander patut di kenang,maka saya tadi mengajak warga untuk berdo’a mendo’akan beliau itulah yang kita bisa untuk mengenang beliau,mengenang perjuangan beliau di masa lampau”,Ujar mas teguh.

Do’a bersama ini juga di lengkapi dengan Mengadakan Tumpengan,merupakan adat tradisi prosesi budaya di jawab, Mas Teguh mengajak masyarakat desa dander yang hadir setelah do’a bersama dengan sedekah tumpengan untuk para warga. (Red)

Comment