Cukupi Kebutuhan Air Bersih, Pemkab Bojonegoro Bangun Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH).

BOJONEGORO, Wartaku.id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membangun Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH) sebagai salah satu alternatif mencukupi kebutuhan air bersih saat musim kemarau. Hingga kini, sudah ada 30 unit #IPAH percontohan yang telah terpasang.

Pada kemarau panjang tahun 2024, sebanyak 108 desa yang tersebar di 25 kecamatan mengalami kekeringan. Meski Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah distribusikan 901 tangki air bersih, masyarakat tetap butuh sumber air alternatif. Curah hujan tinggi saat musim hujan membuka peluang pemanfaatan air hujan di Kabupaten Bojonegoro.

Oleh karena itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah memaksimalkan pengelolaan sumber daya berkelanjutan ini. Belajar dari Banyumanik Research Center (BRC) di Gunungkidul-Yogyakarta, Pemkab Bojonegoro akan membangun Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH).

Menggunakan IPAH, air hujan bisa diolah menjadi air bersih dan dialirkan menjadi air tanah via Sumur Resapan (SR). Dengan pengelolaan lebih lanjut, air bahkan dapat dipasarkan – seperti produk Heaven Water BRC.

Saat ini Pemkab Bojonegoro telah membangun 30 unit IPAH sebagai percontohan dan selanjutnya akan diperluas ke desa-desa rawan kekeringan.

Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menjelaskan, dalam beberapa minggu terakhir ini telah membangun 30 unit percontohan instalasi panen air hujan. Langkah ini sebagai solusi inovatif yang diadopsi dari teknologi yang dikembangkan oleh Universitas Gajah Mada (UGM).

“Sejauh ini hasilnya cukup menggembirakan. Bahkan sedang dalam proses untuk disuling menjadi air minum yang sehat. Ke depan kita akan perluas program ini ke beberapa desa yang lain yang rawan kekeringan. Kita harus optimis bahwa langkah nyata yang semacam ini Insya Allah perlahan ke depan akan membawa kita keluar dari masalah kekeringan,” jelasnya.

Melalui program ini, masyarakat dapat memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih yang hemat dan berkelanjutan.

Dalam waktu dekat, bersama stakeholder terkait yaitu Universitas Bojonegoro (Unigoro) berencana memasang IPAH di 25 titik lokasi di 3 kecamatan meliputi Sumberrejo, Kedungadem, dan Gondang.

IPAH sendiri berupa toren kapasitas 1.200 liter dengan dua fungsi. Pertama, untuk memanen air hujan yang bisa dimanfaatkan sebagai air baku. Kedua, menginjeksi air hujan ke dalam tanah melalui sumur resapan sehingga warga memiliki simpanan air tanah dan meminimalisir air hujan yang terbuang. [Red]

Comment